Negara tetangga Indonesia, Vietnam melaporkan suhu panas tertinggi mencapai lebih dari 44 derajat Celcius (111 derajat Fahrenheit). Ini merupakan rekor tertinggi dibandingkan sebelumnya pada empat tahun lalu.
Rekor sebelumnya ditetapkan di provinsi utara Thanh Hoa, yang sempat mencatat 43,4 derajat Celcius pada 2019. Di mana para pejabat memperingatkan orang-orang untuk tetap tinggal di dalam rumah selama waktu terpanas hari itu.
Melansir BBC, Senin (8/5/2023), negara-negara lain di kawasan ini juga mengalami cuaca yang sangat panas. Seperti, Thailand melaporkan rekor yang menyamai 44,6 derajat Celcius di provinsi Mak barat.
Sementara itu, media Myanmar melaporkan bahwa sebuah kota di timur mencatat suhu 43,8 Celcius, suhu tertinggi selama satu dekade.
Kedua negara mengalami masa panas sebelum musim monsun namun intensitas panasnya telah memecahkan rekor sebelumnya.
Di Hanoi, pakar perubahan iklim Nguyen Ngoc Huy mengatakan kepada AFP bahwa rekor baru Vietnam mengkhawatirkan mengingat adanya konteks perubahan iklim dan pemanasan global.
“Saya yakin rekor ini akan terulang berkali-kali. Ini menegaskan bahwa model iklim ekstrem terbukti benar,” katanya.
Dunia telah menghangat sekitar 1,1 Celcius sejak era industri dimulai dan suhu akan terus meningkat kecuali pemerintah melakukan pengurangan emisi secara drastis.
Di pusat kota Danang, Vietnam, petani Nguyen Thi Lan mengatakan bahwa panas memaksa para pekerja untuk memulai lebih awal dari sebelumnya dan selesai pada pukul 10:00. Rekor suhu Vietnam sebelumnya sebesar 43,4 derajat Celcius ditetapkan di provinsi tengah Ha Tinh empat tahun lalu.
Lebih jauh ke barat, ibu kota Bangladesh, Dhaka, mencatat suhu tertinggi sejak 1960-an, sementara otoritas India mengatakan beberapa bagian negara itu mengalami suhu tiga atau empat derajat di atas normal.
Pada bulan April, Spanyol mencatat suhu terpanas selama bulan itu, mencapai 38,8 derajat C di bandara Cordoba di selatan negara itu. Pada bulan Maret, para ilmuwan iklim mengatakan tujuan utama suhu global kemungkinan besar akan terlewatkan.
Pemerintah sebelumnya telah setuju untuk bertindak untuk menghindari kenaikan suhu global di atas 1,5 derajat Celcius. Tetapi dunia telah menghangat sebesar 1,1 derajat Celcius dan sekarang para ahli mengatakan bahwa kemungkinan besar akan menembus 1,5 derajat Celcius pada tahun 2030-an.